1.PENGERTIAN
Fungsi
pengisian jabatan (staffing) adalah kegiatan untuk memperoleh
karyawan yang efektif yang akan mengisi jabatan-jabatan kosong di organisasi
perusahaan.Tujuannya agar semua jabatan ada pejabatnya yang akan melaksanakan
tugas-tugas pada setiap jabatan tersebut, sehingga sasaran perusahaan tercapai.
2.Ruang Lingkup Pengisian Jabatan
2.1 Pengadaan (Procurement)
Pengadaan ( procurement ) adalah
merupakan fungsi operasional yang utama dari MSDM. Pengadaan tenaga-kerja ini
merupakan masalah yang penting, sulit, & kompleks karena untuk mendapatkan
dan menempatkan orang-orang yang kompeten, serasi serta
efektif tidaklah semudah membeli & menempatkan mesin.
efektif tidaklah semudah membeli & menempatkan mesin.
Tenaga-kerja adalah asset utama
perusahaan yang menjadi perencana dan juga pelaku aktif dari setiap aktivitas
dalam organisasi. Mereka mempunyai pikiran, perasaan, keinginan, status dan
latar belakang pendidikan, usia, jenis kelamin yang heterogen, dibawa kedalam
organisasi perusahaan; bukan seperti mesin, uang, & material yang sifatnya
pasif dan dapat dikuasai serta diatur sepenuhnya guna mendukung tercapainya
tujuan perusahaan.
Tenaga-kerja yang cakap, mampu,
dan trampil belum menjamin produktivitas kerja yang baik bila moral kerja &
kedisplinannya rendah. Mereka baru dapat dikatakan bermanfaat serta mendukung
terwujudnya tujuan perusahaan bila mereka berkeinginan tinggi untuk menciptakan
prestasi. Dan tenaga-kerja yang kurang mampu, tidak cakap, & tidak trampil
akan mengakibatkan pekerjaan tersebut tidak dapat selesai tepat pada waktunya.
Kualitas dan kuantitas para
tenaga-kerja juga harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan agar tujuan
dapat tercapai secara efektif dan juga efisien. Penempatan tenagakerja juga
harus tepat sesuai dengan kemampuan & ketrampilan yang dimilikinya.
Sehingga gairah kerja dan kedisplinannya akan lebih baik dan efektif guna
menunjang terwujudnya tujuan organisasi/perusahaan
a. Analisis Jabatan (Jab Analysis)
Analisis jabatan (jab analysis)
adalah menganalisis pekerjaan-pekerjaan apa saja yang harus dilakukan pada
suatu jabatan, mengapa pekerjaan itu dilakukan dan bagaimana cara melakukannya.
Hasil analisis jabatan ini adalah
uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan. Uraian pekerjaan adalah uraian
mengenai tugas-tugas dan tanggung jawab seorang pejabat pada suatu jabatan atau
apa hak dan kewajibannya. Spesifikasi pekerjaan adalah uraian syarat-syarat
orang yang dapat memangku suatu jabatan tertentu, agar ia dapat bekerja secara
efektif.
b.
Manfaat analisis jabatan
Analisis
jabatan dapat dianggap sebagai alat bagi pimpinan dalam memecahkan masalah
kemanusian. Hal ini karena analisis jabatan memberikan bantuan terhadap banyak
hal, seperti:
a. Dalam
hal penarikan, seleksi dan penempatan pekerjaan;
b. Dalam
orientasi, pendidikan dan pelatihan;
c. Dalam
penilaian jabatan;
d. Dalam
perbaikan syarat-syarat pekerjaan;
e. Perencanaan
organisasi;
f. Pengembangan
karir khususnya pemindahan dan promosi;
g. Pengaturan
kompensasi;
h. Konseling.
Dengan adanya analisis jabatan ini
penarikan calon pegawai, seleksi dan penempatan para karyawan dapat didasarkan
atas kualifikasiperseorangan yang dicantumkan dalam analisis jabatan tersebut.
c. Cara Menyusun Analisis Jabatan
Dalam penyususnan analisis jabatan
kita mengenal tiga macam cara, yaitu sebagai berikut.
a. Penyusunan
daftar pertanyaan
Pengumpulan
keterangan untuk menyusun analisis jabatan dapat dilakukan dengan cara mengirim
suatu daftar pertanyaan kepada karyawan yang bersangkutan. Agar supaya jawaban
terarah dan untuk memendu karyawan dalam menjawab pertanyaan tersebut maka
pertanyaan dibatasi kepada hal-hal yang penting saja, misalnya pemberian
gambaran yang jelas mengenai
1. apa
yang dikerjakan oleh yang bersangkutan
2. bagaimana
yang bersangkutan mengerjakan pekerjaannya
3. mengapa
yang bersangkutan mengerjakan pekerjaan tersebut
4. keterampilan
apa yang diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan tersebut. Contoh daftar
pertanyaan untuk analisis jabatan adalah sebagai berikut.
b. Wawancara atau
interview
Cara lain untuk mendapatkan informasi
mengenai jabatan ini adalah dengan cara
menanyakan lagsung kepada karyawan atau atasan dari karyawan yang melakasanakan
tugas tersebut. Pertanyaan disampaikan secara lisan dan jawaban dicatat oleh
pewawancara. Cara ini jika tidak hati-hati sering menimbulkan salah pengertian
antara pewawancara dan karyawan yang diwawancarai. Oleh karena itu, pewawancara
harus memiliki pendidikan serta pengalaman yang cukup untuk melakukan
wawancara. Cara ini sering menjadi pelengkap cara pertama, terutama untuk
mendapatkan penjelasan dari jawaban pertanyaan tertulis pada cara yang pertama.
c. Peninjauan oleh penganalisis jabatan
Pengumpulan keterangan untuk analisis
jabatan melalui wawancara sering diikuti dengan peninjauan oleh penganalisis
jabatan. Pada waktu peninjauan tersebut penganalisis harus dapat memahmi apa
yang dilihatnya dengan singkat, jelas, dan mudah dimengerti. Ketika melakukan
peninjauan, penganalisis jabatan harus dapat bergaul dengan pekerja
sebaik-baiknya. Cara ini adalah cara terbaik karena dengan cara inipenganalisis
tidak hanya melihat dari jawaban karyawan, namun dapat pula melihat sendiri apa
yang terjadi di lapangan. Pertanyaan dapat di ajukan kepada karyawan
apabila diperlukan.
Proses selanjutnya adalah penganalisis membuat deskripsi kerja (job description), dimana deskripsi kerja
ini diturunkan dari analisis jabatan.
2.2 Penarikan (recruiting)
penarikan
adalah kegiatan mencari dan mempengaruhi tenaga
kerja agar mau melamar lowongan pekerjaan yang masih kosong di perusahaan.
Kegiatan mencari dan mempengaruhi tenaga kerja agar mau melamar lowongan
pekerjaan yang masih kosong di perusahaan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, .yaitu:
a.
Balas jasa
b.
Status karyawan
c.
Kesempatan promosi
d.
Job specification
e.
Metode penarikan
f.
Penawaran tenaga kerja
Sumber-sumber penarikan karyawan :
a.
Sumber internal
Karyawan yang akan mengisi
lowongan jabatan yang lowong, ditarik dari karyawan yang telah ada dalam
perusahaan. Penarikan dilakukan dengan cara “mutasi” atau transfer, baik
sifatnya vertical (promosi-demosi maupun horizontal (rotasi).
·
Demosi yaitu mutasi dengan cara penurunan pangkat atau
jabatan seseorang karyawan.
·
Promosi adalah mutasi dengan menaikkan pangkat atau
jabatan seseorang, sehingga authority dan responsibility-nya semakin besar
biasanya diikuti dengan kenaikan pendapatan.
Dasar-dasar promosi yaitu:
-
Senioritas, yaitu promosi yang didasarkan pada lamanya
pengalaman kerja seorang karyawan.
-
Ability (kecakapan), yaitu promosi yang didasarkan atas
kecakapan seseorang, yang kecakapannya lebih baik mendapat prioritas pertama
untuk dipromosikan.
-
Kombinasi senioritas dan ability adalah promosi yang
dilakukan berdasarkan lamanya masa kerja dan tingkat pendidikan formal melalui
ujian kenaikan golongan.
·
Mutasi
horizontal (rotasi) adalah pemindahan seorang karyawan dari suatu jabatan
ke jabatan lainnya, tetapi pangkatnya tetap, hanya pekerjaannya yang berbeda.
b.
Sumber external
Untuk mengisi loeongan
jabatan yang kosong ditarik orang-orang dari luar perusahaan, yaitu:
- Lembaga pendidikan
- Kantor penempatan tenaga kerja
- Pusat tenaga kerja
- Nepotisme atau kawan-kawan karyawan.
2.3
Seleksi (Selection)
Seleksi adalah Serangkaian kegiatan yang dilaksanakan
untuk memutuskan apakah seorang pelamar diterima / ditolak,tetap / tidaknya
seorang pekerja ditempatkan pada posisi-posisi tertentu yang ada dalam
organisasi perusahaan tsb.
·
Dasar seleksi
dasar
seleksi adalah job spesification dari
perusahaan bersangkutan.
·
Metode
seleksi:
-
Metode nonilmiah
Seleksi yang dilaksanakan tidak didasarkan kepada
criteria/standar atau spesifikasi kebutuhan nyata pekerjaan atau jabatan,
tetapi hanya didasarkan kepada perkiraan dan pengalaman saja.
-
Metode Ilmiah
Seleksi yang didasarkan kepada ilmu pengetahuan dan
kebutuhan nyata jabatan yang akan diisi serta berpedoman kepada criteria
spesifikasi dan standar-standar tertentu.
·
Sistem
seleksi:
- Succesive
Hurdles
Sistem seleksi yang dilaksanakan berdasarkan urutan testing yakni jika
peserta tidak lulus pada suatu testing maka ia tidak boleh mengikuti testing
berikutnya dan pelamar tersebut dinyatakan gugur.
- Compensatory
Approach
Sistem selesi yang
dilakukan dimana peserta mengikuti seluruh testing, kemudian dihitung nilai
rata-rata hasil tesnya apakah mencapai standar atau tidak.
·
Tingkat-tingkat
seleksi:
-
Seleksi tingkat pertama
Seleksi tingkat pertama adalah seleksi yang dilakukan
menurut prosedur yang telah ditetapkan perusahaan bersangkutan dan jika lulus
maka pelamar dinyatakan diterima dengan status karyawan percobaan atau calon
pegawai (capeg)
-
Seleksi tingkat kedua
Seleksi tingkat kedua adalah seleksi yang dilakukan selama masa percobaan (capeg) dengan
cara mengamati dan menilai mental, perilaku, kedisiplinan, dan kemampuan nyata
calon karyawan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.
-
Seleksi tingkat ketiga
Seleksi tingkat ketiga adalah seleksi dengan mengikuti
prajabatan atau pelatihan, jika lulus maka calon karyawan diangkat menjadi
karyawan tetap.
·
Tujuan seleksi.
Seleksi ini bertujuan agar dapat memproleh
karyawan yang :
-
Qualified
dan potensial
-
Jujur
dan disiplin
-
Trampil
dan semangat bekerja
-
Dapat
bekerjasama
-
Dinamis
dan kreatif
-
Inovatif
dan bertanggungjawab
-
Loyal
·
Penyeleksi
-
Bagian urusan sumber daya manusia
-
Pihak ketiga yang professional
- Kombinasi USDM dan pihak ketiga.
2.4
Penempatan.
Penempatan adalah kegiatan untuk menempatkan
orang-orang yang telah lulus seleksi pada jabatan-jabatan tertentu sesuai
dengan uraian pekerjaan dan klasifikasi-klasifikasi pekerjaan. Dalam penempatan karyawan baru ini
dilakukan orientasi dan induksi.
Orientasi artinya memberitahukan kepada karyawan baru
tentang hak dan kewajibannya, tugas dan tanggung jawabnya, peraturan-peraturan
perusahaan, sejarah dan struktur organisasi perusahaan serta memperkenalkannya
kepada para karyawan lama.
Induksi adalah kegiatan untuk mempengaruhi tingkah
laku karyawan baru yang telah ditempatkan, agar ia menaati peraturan perusahaan
dan norma-norma social yang berlaku.
2.5
Pemberhentian.
Pemberhentian (separation) adalah putusnya
hubungan kerja seorang karyawan dengan suatu perusahaan. Pemberhentian karyawan
disebabkan oleh keinginan perusahaan, keinginan karyawan, kontrak kerja habis,
peraturan perburuhan, pensiun, dan atau meninggal dunia.
Labour turn-over (perputaran karyawan) adalah
perbandingan antara masuk dan berhentinya karyawan suatu perusahaan.
Rumus T.O
T.O
= (karyawan masuk-karyawan berhenti) X 100%
½ (karyawan awal + karyawan akhir)
+ comments + 1 comments
Bpk.DR.SULARDI. MM beliau selaku DEPUTI BIDANG BINA PENGADAAN, KEPANGKATAN DAN PENSIUN BKN PUSAT,dan dialah membantu kelulusan saya selama ini,alhamdulillah SK saya tahun ini bisa keluar.Teman teman yg ingin seperti saya silahkan anda hubungi bpk DR.SULARDI.MM Tlp; 0813-4662-6222. Siapa tau beliau mau bantu
Post a Comment